Kenapa kita hidup di Dunia tidak dapat melihat Allah SWT?
Kenapa kita tidak dapat melihat Allah SWT
Mungkin banyak orang yang mempunyai pemikiran liar dan bertanya-tanya, mengapa kita semasa hidup tidak diperkenankan melihat wujud asli Allah SWT.
Tatkala nabi Musa datang untuk bermunajat kepada Rabbnya pada waktu yang telah ditentukan, yaitu selama empat puluh hari penuh, dan Rabbnya telah berfirman kepadanya untuk memberikan perintah-Nya dan larangan-Nya, tiba-tiba Musa (rindu) ingin sekali melihat Rabbnya.
Maka nabi Musa memohon kepada-Nya agar diperkenankan melihat-Nya. Allah SWT menjawab, “Kamu tidak akan bisa melihat-Ku selama hidup di dunia ini. Karena kamu tidak punya kemampuan untuk itu. Tetapi lihatlah ke arah gunung itu. Jika Aku menampakkan diri kemudian gunung itu tetap berada di tempatnya dan tidak terpengaruh sedikit pun, niscaya kamu akan bisa melihat-Ku. Namun jika gunung itu hancur dan rata dengan tanah, maka kamu tidak akan bisa melihat-Ku di dunia ini.”
Kemudian tatkala Allah menampakkan diri-Nya di hadapan gunung itu tiba-tiba gunung itu hancur lebur dan rata dengan tanah. Sedangkan nabi Musa (ketika melihat gunung itu hancur) langsung jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Setelah siuman nabi Musa berkata, “Mahasuci Engkau, wahai Rabbku, dari segala sesuatu yang tidak layak bagi-Mu. Kini aku bertobat kepada-Mu dari permintaanku untuk melihat-Mu di dunia ini. Dan aku adalah orang mukmin pertama di antara kaumku.” (Tafsir Mukhtashar, Surah Al-A'raf: 143).
Allah menciptakan manusia di dunia ini dalam keadaan tidak memiliki kekuatan untuk melihat-Nya. Namun di akhirat Allah menjanjikan kepada orang beriman surga dan tambahan kenikmatan, yaitu dapat melihat wajah-Nya. “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23).
Sebagaimana orang kafir dihukum di neraka dan terhalang dari melihat Rabbnya pada hari kiamat. “Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari itu benar-benar tertutup dari (melihat) Rabb mereka. Kemudian, sungguh mereka benar-benar dibakar di dalam neraka.” (QS. Al-Muthaffifin: 15-16)
Wallahualam bissawab...
Gabung dalam percakapan